Hallo mas brooo..khususnya yang lahir ditahun 1970-an atau 1980-an. Bagi yang merasa lahir di tahun-tahun tersebut, tentu ingat masa kejayaan kendaraan bebek bermesin 2 langkah atau lazim disebut 2 Tak yang keluar di era tahun 1990-an. Tetapi, kali ini Ijoku (Info Jogjaku) bakal mengulas motor bebek 2 Tak pabrikan Suzuki yang jadi andalan di Era 1990-an. Mariiiiiii....
Di Indonesia sendiri, motor bebek pabrikan Jepang jadi andalan rakyat yang kala itu masih dipimpin oleh Presiden Soeharto. Ehmmm..jaman (waktu) itu harga bensin masih cukup murmer alias murah meriah brooo. Seingat saya, premium masih dikisaran Rp 550 perliternya di tahun 1991. Serta naik jadi Rp 700 hingga dikisaran Rp 1.000 lebih dikit lah hingga tahun 2000.
Karena cukup murmer itu, banyak motor 2 Tak masih jadi pilihan kendaraan paling favorit rakyat Indonesia. Ngomongin motor bebek 2 Tak keluaran Suzuki, saya ingat produk Suzuki yang paling beken pada tahun 1990 adalah Crystal bermesin 110 cc. Motor ini jadi penerus sekaligus pengembangan dari sepeda motor Suzuki RC100 dan cikal bakal RC-series yakni RC80 yang telah hadir terlebih dahulu.
Produk Suzuki Crystal ini mengawali debut motor bebek 2 Tak kencang di Indonesia dengan model yang futuristik dan sporty lantaran buritannya menungging. Beda dengan pendahulunya RC100 yang masih sejajar untuk posisi joknya. Usut punya usut, ternyata Crystal dikeluarkan Suzuki untuk menjegal motor Yamaha Alfa bermesin 105 cc.
Tak heran jika kedatangan motor ini langsung mendapat sambutan hangat masyarakat serta para pembalap road race era 90-an, termasuk pembalap TOP nasional asal Jogja Irwan Ardiansyah yang langsung dijuluki Dian 'Crystal' karena tunggangannya tak lain ialah Suzuki Crystal yang selalu disegani pembalap lain di kancah balapan 'pasar senggol' (sebutan road race) di Indonesia.
Setelah Crystal yang mulai dihentikan produksinya tahun 1994, akhirnya pihak kuda besi Suzuki menelurkan produk baru yakni Suzuki Tornado. Masih ingat mas bro produk ini? Motor inipun berubah total disektor badan namun mesin masih sama, yakni berteknologi Jet Cooled. Tetapi, Tornado sendiri mengeluarkan dua mesin yaitu 100 cc (Tornado GX) dan 110 cc (Tornado GS) yang lebih gahar dengan knalpot model racing juga dibekali rem cakram di roda depannya.
Bagi mas bro juga mbak bro yang doyan dengan motor 2 Tak pastinya tahu banyak akan motor tersebut. Selain kencang, motor ini lagi-lagi juga untuk menjadi pesaing berat Yamaha Force One atau F1Z bahkan keluaran terbarunya Yamaha F1ZR sebagai motor paling favorit bagi anak-anak muda kala itu ya tentunya karena model yang menarik, manis, enak dilihat serta paling keren jika dimodif.
Bagi pecinta motor 2 Tak, khususnya penggemar Suzuki tentu tahu lah model terbaru Suzuki ber-cc 120. Dia adalah sang legenda motor bebek terkencang dengan cc segitu yakni Suzuki Satria 120 yang nongol di tahun 1997. Kalau di Malaysia beken disebut RG-Sport dengan mesin 110 cc. Namun soal kecepatan, Satria 120 kalah jauh dari RG-Sport lantaran teknologinya masuk jajaran kasta tinggi, dan ada di RG-Sport Malaysia.
Kembali ke Satria 120, kala itu tahun 1997 motor tersebut dikenalkan oleh pemain utama drama kolosal Wiro '212' Sableng yaitu Ken Ken. Mesinnya sendiri berubah total dari Tornado karena Satria bermesin tegak dengan 5 percepatan (5-Speed). Atau yang model kopling manual di tahun 2000 sudah 6-Speed. Kebayang dunk larinya kayak apa?. Bagi penggila kecepatan khususnya anak-anak muda pasti langsung memboyong motor ini dari dealer Suzuki.
Apalagi kalau sudah dikorek dan diganti knalpot serta part lain yang 'racing', motor ini tak bisa dilawan oleh F1ZR yang masih bermesin horizontal 110 cc. Sampai pada akhirnya Satria ini berubah bentuknya di tahun 2003 hingga 2004 model hiu bermesin sama 120 cc 2 Tak. Kabarnya, Satria 120 standart bisa tembus diangka 150 kpj.
Maka tak heran pula banyak yang menjadikan Satria 120 sebagai motor drag yang ditakuti lawan-lawannya sampai saat ini. Bahkan mampu mengasapi Kawasaki Ninja yang notabene berdapur pacu 150 cc. Tapi ya kalau korekannya pas saja, motor ini baru benar-benar jadi Satria yang tak takut siapa saja.
Sampai pada akhirnya jaman telah berubah ke era motor 4 Tak, Satria 120 akhirnya berhenti produksinya. Sebagai gantinya hadir Satria F 150 dengan mesin baru 4 Tak 150 cc. Modelnya juga berubah total dari bebek murni, ke bebek ayam jago. Satria F 150 sendiri adalah keluaran Thailand yang disana bernama Raider 150. Setelah masuk ke Indonesia namanya jadi Satria F 150.
Kalau soal rasa, pihak Suzuki sepertinya masih mempertahankan akselerasi cepat atau sangat galak. Tak heran jika sebutan Bebek Hyper Underbone layak disandang motor ini hingga keluaran terbaru Satria FU FI 150 tahun 2016 masih bermesin 150 cc tetapi sudah menganut sistem injeksi. Selain irit, motor ini juga tetap paling ditakuti motor sekelas lainnya.
Nah, sepertinya itu dulu ulasan saya mengenai motor bebek kencang andalan keluaran pabrikan Suzuki di era 1990-an yang punya dapur pacu 2 Tak. Sekali lagi, tulisan ini bukan semata karena saya penggila merek Suzuki ataupun saya sales Suzuki, tetapi sebagai pengetahuan bagi kawula muda yang lahir di tahun 1994 keatas dan belum paham betul motor-motor ini. Padahal, motor-motor ini pernah berjaya di tahun 1990-an dengan mengusung mesin 2 Tak. Meski modelnya agak kuno, tetapi soal akselerasi dan kecepatannya tiada bandingnya dan tidak dimiliki di motor sejenis 4 Tak.
Salam Ijoku (Info Jogjaku)...
Joss banget suzuki 2 tak itu..lagi pula aku juga garap crystal..hehe
BalasHapusBener banget om, kalau 2T emang tarikan jos. Salam satu aspal..
Hapus